BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek
psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu . Identifikasi populasi dalam
penelitian ini adalah :
a. Termasuk dalam sektor perbankan yang
telah go public
b. Termasuk dalam klasifikasi ICMD.
Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti (Arikunto, 2002: 109). Dalam penelitian, peneliti dapat
menjadikan seluruh obyek atau populasi untuk diteliti tetapi dapat juga
mengambil sebagian saja dari keseluruhan objek penelitian untuk diteliti.
Adapun kriteria yang digunakan dalam sampel ini adalah sebagai berikut :
1. Sampel telah terdaftar sejak tahun
2002 atau sebelumnya.
2. Sampel telah menerbitkan laporan
keuangan selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2007,2008,2009,2010,2011
3. Sampel mempunyai laporan tahunan
yang berakhir tanggal 31 Desember.
4. Sampel tidak mengalami dislisting
maupun baru melakukan penawaran perdana selama tahun
pengumpulan data. Berdasarkan populasi penelitian yang terdiri dari 10 bank go
public, Sampel ditentukan dengan teknik random sampling (secara
acak). Data dalam penelitian ini menggunakan penggabungan (the
polling data).
B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat
dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan perbankan yang tidak pernah dislisting
maupun baru melakukan penawaran umum perdana antara tahun
2002 sampai dengan 2004. Periode penelitian didasarkan pada data yang digunakan
dalam analisis merupakan data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan
keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang
sebenarnya pada saat analisis. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah harga penutupan (closing price) karena
harga inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Data harga saham
merupakan rata-rata closing price tiga hari
setelah tanggal publikasi yang
diperhitungkan dari tahun 2002 – 2004. Perubahan harga saham dapat dirumuskan
sebagai berikut (Suad Husnan, 2001: 36):
Δ arg = Ρ − Ρ −1 t
t H a Saham
Keterangan: ΔHS : Perubahan harga saham
waktu t
Pt : Harga penutupan saham perbankan
pada waktu t
Pt-1 : Harga penutupan saham perbankan
pada waktu t-1
b. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas
yang nilainya dipergunakan untuk meramal, terdiri dari rasio-rasio CAMEL
dirumuskan sebagai berikut :
1) Capital Adequacy Ratio
(CAR)
Merupakan rasio equity yang
diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan, yang menunjukkan
kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang kegiatan
operasi perusahaan. Rasio ini dapat digambarkan sebagai berikut (Siamat,1993:271):
X100% ATMR
CAR =
Modal Sendiri
2) Return On Risked Assets (RORA)
RORA mengukur kemampuan bank dalam
mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Risked
Assets merupakan penjumlahan antara kredit yang diberikan ditambah
dengan jumlah penempatan pada surat-surat berharga. Oleh karena itu rasio yang menggambarkan
kualitas aktiva produktif ini dapat digambarkan sebagai berikut (Koch, 2000:
115) :
x100% Total loans investment
RORA Operating income + =
3) Net Profit Margin (NPM)
Merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari
kegiatan operasi pokoknya (Siamat, 1993: 273).
x100% Operating income
NPM =
Net income
4) Return On Assets (ROA)
ROA yang juga disebut sebagai
rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara net income dengan
total asset yang digunakan untuk menghasilkan laba
tersebut (Siamat,1993: 274). Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
x100%
Total asset
ROA = Net income
5) Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur tingkat dan distribusi bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Rasio biaya operasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (Siamat,1993: 275)
100%
tan
x
Pendapa operasional
BOPO = Biaya operasional
6) Loan to Deposits Ratio (LDR)
LDR menggambarkan kemampuan bank
membayar kembali penarikan-penarikan yang dilakukan oleh nasabah dan deposan
dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin
tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas
bank. LDR dapat pula digunakan untuk
menilai strategi manajemen suatu bank, manajemen bank yang konservatif
cenderung memiliki LDR yang relatif rendah, begitu pula sebaliknya. Persamaan
LDR dapat dituliskan sebagai berikut (Siamat,1993: 269):
x100%
Total depositst Equity
Loan to Deposit Ratio Total loans
+
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data diperoleh
dari :
1. Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) tahun 2002 sampai dengan 2004 berupa laporan
keuangan, harga penutupan saham dan rasio-rasio keuangan perusahaan.
2. Majalah InfoBank yang berupa
rasio-rasio keuangan perusahaan yang telah dihitung oleh Biro Riset InfoBank.
3. JSX Fact Book 2004.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan untuk mendapatkan
data yang diinginkan adalah sebagai berikut :
1. Observasi tidak langsung
Dilakukan dengan membuka Website dari
objek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh laporan keuangan, gambaran umum
bank serta perkembangannya yang kemudian digunakan penelitian. Situs yang digunakan
adalah :
a. www.idx.co.id
b. www.bi.go.id
c. www.infobank.co.id
2. Penelitian kepustakaan
Studi pustaka adalah pengumpulan data
dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku yang mempunyai hubungan tingkat
kesehatan bank terhadap harga saham seperti dari literatur, jurnal-jurnal,
media massa dan
hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan
dan sumber lain.
E. Metode Analisis
Pengujian terhadap hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda
digunakan untuk menguji pengaruh antara harga saham sebagai variabel dependen
dengan variabel independen (CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, LDR).
Persamaan regresi dapat dituliskan
sebagai berikut :
Y = α+β1x1+β2x2+β3x3+β4x4+β5x5+β6x6
Dimana :
Y = Harga saham rata-rata
α = konstanta
β1…β4 = Koefisien regresi masing-masing
variabel independen
X1 = CAR
X2 = RORA
X3 = NPM
X4 = ROA
X5 = BOPO
X6 =LDR
Untuk mengetahui apakah model regresi
benar-benar menunjukkanhubungan yang signifikan dan representatif, maka model
tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan
adalah uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolinearitas.
1. Pengujian Normalitas
Imam Ghozali (2001: 74), menyatakan
bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel
independen, dan variabel dependennya memiliki distribusi data normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov satu
arah atau
analisis grafis. Dasar pengambilan
keputusan normal atau tidaknya data yang diolah adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai Z hitung > Z tabel,
maka distribusi sampel normal.
b. Jika nilai Z hitung < Z tabel,
maka distribusi sampel tidak normal.
2. Pengujian Autokorelasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2001:61).
Untuk mendeteksi terjadinya
autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson
(Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
DW Kesimpulan
Kurang dari 1,08 Ada autokorelasi
1,08 s/d 1,66 Tanpa kesimpulan
1,66 s/d 2,34 Tidak ada autokorelasi
2,34 s/d 2,92 Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,92 Ada korelasi
(Algifari, 2000:89)
3. Pengujian Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2001:69). Jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas yaitu
dengan rumus Rank Spearman. Pengujian heterokesdasitas yang dilakukan dengan
korelasi spearmen dengan ketentuan dimana jika nilai koefisien korelasi semua
prediktor
terhadap residual adalah > 0,05
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokesdasitas (Sugiyono,
2002: 54).
4. Pengujian Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas (Ghozali, 2001:57). Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen = 0. Salah satu cara untuk mendeteksi
kolonier dilakukan dengan mengkorelasikan antar variabel bebas dan apabila
korelasinya signifikan antar variabel
bebas tersebut maka terjadi multikolinieritas.
Setelah model terbebas dari asumsi
klasik regresi, langkah selanjutnya dengan melakukan uji hipotesis. Pengujian
hipotesisi didasarkan pada besarnya nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi
lebih kecil atau sama dengan 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima
(Sugiyono, 2002 : 111).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar