Senin, 29 Oktober 2012

proposal bab 3



BAB III
METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu . Identifikasi populasi dalam penelitian ini adalah :
a. Termasuk dalam sektor perbankan yang telah go public
b. Termasuk dalam klasifikasi ICMD.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002: 109). Dalam penelitian, peneliti dapat menjadikan seluruh obyek atau populasi untuk diteliti tetapi dapat juga mengambil sebagian saja dari keseluruhan objek penelitian untuk diteliti. Adapun kriteria yang digunakan dalam sampel ini adalah sebagai berikut :
1. Sampel telah terdaftar sejak tahun 2002 atau sebelumnya.
2. Sampel telah menerbitkan laporan keuangan selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2007,2008,2009,2010,2011
3. Sampel mempunyai laporan tahunan yang berakhir tanggal 31 Desember.
4. Sampel tidak mengalami dislisting maupun baru melakukan penawaran perdana selama tahun pengumpulan data. Berdasarkan populasi penelitian yang terdiri dari 10 bank go public, Sampel ditentukan dengan teknik random sampling (secara acak). Data dalam penelitian ini menggunakan penggabungan (the polling data).

B. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan perbankan yang tidak pernah dislisting maupun baru melakukan penawaran umum perdana antara tahun 2002 sampai dengan 2004. Periode penelitian didasarkan pada data yang digunakan dalam analisis merupakan data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga penutupan (closing price) karena harga inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Data harga saham merupakan rata-rata closing price tiga hari
setelah tanggal publikasi yang diperhitungkan dari tahun 2002 – 2004. Perubahan harga saham dapat dirumuskan sebagai berikut (Suad Husnan, 2001: 36):
Δ arg = Ρ − Ρ −1 t t H a Saham
Keterangan: ΔHS : Perubahan harga saham waktu t
Pt : Harga penutupan saham perbankan pada waktu t
Pt-1 : Harga penutupan saham perbankan pada waktu t-1
b. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas yang nilainya dipergunakan untuk meramal, terdiri dari rasio-rasio CAMEL dirumuskan sebagai berikut :
1) Capital Adequacy Ratio (CAR)
Merupakan rasio equity yang diklasifikasikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan, yang menunjukkan kemampuan permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan. Rasio ini dapat digambarkan sebagai berikut (Siamat,1993:271):
X100% ATMR CAR = Modal Sendiri
2) Return On Risked Assets (RORA)
RORA mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Risked Assets merupakan penjumlahan antara kredit yang diberikan ditambah dengan jumlah penempatan pada surat-surat berharga. Oleh karena itu rasio yang menggambarkan kualitas aktiva produktif ini dapat digambarkan sebagai berikut (Koch, 2000: 115) :
x100% Total loans investment RORA Operating income + =
3) Net Profit Margin (NPM)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya (Siamat, 1993: 273).
x100% Operating income NPM = Net income
4) Return On Assets (ROA)
ROA yang juga disebut sebagai rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara net income dengan total asset yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut (Siamat,1993: 274). Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
x100%
Total asset
ROA = Net income
5) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat dan distribusi bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio biaya operasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: (Siamat,1993: 275)
100%
tan
x
Pendapa operasional
BOPO = Biaya operasional
6) Loan to Deposits Ratio (LDR)
LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan-penarikan yang dilakukan oleh nasabah dan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas
bank. LDR dapat pula digunakan untuk menilai strategi manajemen suatu bank, manajemen bank yang konservatif cenderung memiliki LDR yang relatif rendah, begitu pula sebaliknya. Persamaan LDR dapat dituliskan sebagai berikut (Siamat,1993: 269):
x100%
Total depositst Equity
Loan to Deposit Ratio Total loans
+

C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data diperoleh dari :
1. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2002 sampai dengan 2004 berupa laporan keuangan, harga penutupan saham dan rasio-rasio keuangan perusahaan.
2. Majalah InfoBank yang berupa rasio-rasio keuangan perusahaan yang telah dihitung oleh Biro Riset InfoBank.
3. JSX Fact Book 2004.

D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan adalah sebagai berikut :
1. Observasi tidak langsung
Dilakukan dengan membuka Website dari objek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh laporan keuangan, gambaran umum bank serta perkembangannya yang kemudian digunakan penelitian. Situs yang digunakan adalah :
a. www.idx.co.id
b. www.bi.go.id
c. www.infobank.co.id
2. Penelitian kepustakaan
Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku yang mempunyai hubungan tingkat kesehatan bank terhadap harga saham seperti dari literatur, jurnal-jurnal, media massa dan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan dan sumber lain.

E. Metode Analisis
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara harga saham sebagai variabel dependen dengan variabel independen (CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, LDR).
Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = α+β1x1+β2x2+β3x3+β4x4+β5x5+β6x6
Dimana :
Y = Harga saham rata-rata
α = konstanta
β1…β4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen
X1 = CAR
X2 = RORA
X3 = NPM
X4 = ROA
X5 = BOPO
X6 =LDR
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkanhubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolinearitas.
1. Pengujian Normalitas
Imam Ghozali (2001: 74), menyatakan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel independen, dan variabel dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov satu arah atau
analisis grafis. Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang diolah adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi sampel normal.
b. Jika nilai Z hitung < Z tabel, maka distribusi sampel tidak normal.
2. Pengujian Autokorelasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2001:61).
Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
DW Kesimpulan
Kurang dari 1,08 Ada autokorelasi
1,08 s/d 1,66 Tanpa kesimpulan
1,66 s/d 2,34 Tidak ada autokorelasi
2,34 s/d 2,92 Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,92 Ada korelasi
(Algifari, 2000:89)
3. Pengujian Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2001:69). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Cara untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan rumus Rank Spearman. Pengujian heterokesdasitas yang dilakukan dengan korelasi spearmen dengan ketentuan dimana jika nilai koefisien korelasi semua prediktor
terhadap residual adalah > 0,05 dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokesdasitas (Sugiyono, 2002: 54).
4. Pengujian Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2001:57). Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen = 0. Salah satu cara untuk mendeteksi kolonier dilakukan dengan mengkorelasikan antar variabel bebas dan apabila
korelasinya signifikan antar variabel bebas tersebut maka terjadi multikolinieritas.
Setelah model terbebas dari asumsi klasik regresi, langkah selanjutnya dengan melakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesisi didasarkan pada besarnya nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Sugiyono, 2002 : 111).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar